Posts

Showing posts from April, 2021

Refleksi Lagi

Pertengahan Ramadan kali ini, Alhamdulillah, bisa melaksanakan i'tikaf mandiri: introspeksi dan muhasabah diri, meski tidak sama dengan tahun sebelumnya Sobat Aksioma! kita kembali mengulik kembali betapa hebatnya tulisan-tulisan renungan berikut ini. Kita sebut Dr. Yudi Latif, sebagai isian kolom kedua setelah edisi Refleksi Teologis yang lalu dari Karen Armstrong.  Kang Yudi, mantan ketua BPIP, Pakar Pancasila yang sohor dengan karya-karyanya: mata air keteladanan, negara paripurna, dll, telah membuka cakrawala kita tentang bagaimana keuatamaan hidup itu: bagaimana seharusnya manusia menemukan maknanya di dunia. Beberapa kumpulan status beliau berikut semoga mampu memberi guiden kepada para pencari. Bahagialah!!Cekidot.. #1 Kuasa Tanpa Mulia Oleh: Yudi Latif Saudaraku, banyak orang mencari kehormatan dalam gelar dan jabatan tanpa memenuhi nilai-nilai prinsipil dan tanggung jawab dari kedudukannya. "Aib terbesar," kata Juvenalis, "ketika kamu lebih mementingkan peng...

Karen Armstrong: Refleksi atas Agama

Image
Hai, Sobat Aksioma! Kali ini, kita sajikan tulisan reflektif bernas dari tokoh studi agama dunia yang sohor dengan bukunya Sejarah Tuhan itu, Bu Karen Armstrong.  Sebelumnya, diskursus teologi berkembang dimana-mana: dari meja angkringan hingga meja prosiding ala menara gading itu, ada yang berakhir pada wacana, atau menjadi bahan refleksi yang merubah cara pandang beragama sehingga selalu mencari yang utama. Akan tetapi, meskipun tulisan berikut berkesan re-post, mengulasnya kembali agar terbaca oleh khalayak adalah suatu hal yang utama, agar memberi keteladanan dan kebijaksanaan. Cekidot ! Oleh: Karen Armstrong Aku tak pernah berniat untuk menjadi seorang sejarawan agama ataupun sebagai penulis lepas. Aku bermimpi untuk menjadi seorang profesor di universitas dan menghabiskan hidupku dengan mengajar kesusasteraan Inggris. Selama 13 tahun, segala pikiran tentang agama telah memenuhiku dengan rasa khawatir dan perasaan gagal. Aku memasuki biara pada usia 17, dan mengalami pergulat...

Refleksi Awal Ramadan 2021

Ramadan, bulan penuh keistimewaan, merupakan titik dimana manusia seharusnya me-reset ulang kehidupannya: meneliti, mengoreksi, atau juga membuat ikrar perbaikan. Langkah-langkah ini tidaklah mungkin dapat muncul tanpa pembiasaan: ia bisa lahir dari kebiasaan moral values dari orangtua kita, atau sekitar kita. Tentu, sungguh indah mengingatnya dan mentradisikannya hingga akhir hayat ini, sehingga Ramadan menjadi bagian terpenting kita dalam menjalani kehidupan yang hakikatnya singkat ini. Teringat ketika kecil, orangtua sungguh serius dalam menanamkan persepsi bahwa Ramadan adalah ladang amal sholeh yang menjadikan kebaikan-kebaikan menjadi berlimpah berkah. Tanpa lelah mereka menjadikan pandangan hidup ini agar dipraktikkan kepada anak-anaknya, dan menjadikan momentum ini untuk mendekatkan secara total kepada Allah SWT. Sungguh luar biasa kenangan tersebut. Namun kini, keadaan sudah tidak memungkinkan untuk kumpul keluarga, "ayah, anakmu jauh di rantau, dan banyak menanggung beb...
 Kali ini kita akan hadirkan tulisan yang bernas terkait dengan pluralisme state di perguruan tinggi: mencusuar ilmu pengetahuan, atau menara gading kaum-kaum akademisi. let's click:  Ratno Lukito